Situasi Sosialisasi Penerapan CHSE di sektor MICE oleh Kemenparekraf Bersama INACEB. Foto: ist
POSTNTT.COM | LABUAN BAJO - Dalam rangka menghadapi tatanan kenormalan baru, khususnya pada sektor MICE, Kementerian pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI bersama dengan INACEB menggelar Sosialisasi dan Simulasi Panduan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan (CHSE) pada penyelenggaraan kegiatan Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran (Mice) di lima destinasi super prioritas, termasuk Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat.
Kegiatan yang sifatnya offline dan online ini dibuat dengan melibatkan Pelaku Industri Pariwisata, Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Lembaga Pendidikan, Tim Gugus Tugas dan Pihak Kepolisian, pada Selasa (24/03/21) bertempat di Hotel Jayakarta, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Informasi yang dihimpun jurnalis media ini diketahui bahwa, kegiatan simulasi panduan ini dibuat dalam rangka meninjau secara langsung kesiapan destinasi untuk pelaksanaan kegiatan MICE. Tidak hanya itu, diketahui bahwa simulasi nampaknya dilaksanakan di beberapa objek di tiap destinasi dan akan dilakukan oleh tim media yang akan berpartisipasi dalam simulasi. Rangkaian kegiatan akan dimulai dari tanggal 9 Februari 2021 s.d 23 Maret 2021 dengan pembagian jadwal yang telah disesuaikan.
Dijelaskan, hal penting yang ditekankan dari panduan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan pada kegiatan MICE adalah pada penerapan prosedur standar pelaksanaan kegiatan MICE yang aturan teknis spesifiknya akan disesuaikan dengan panduan yang dibuat oleh Asosiasi dan Industri MICE sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Panduan ini, sebagaimana dalam sosialisi tersebut, merupakan panduan operasional dari Keputusan Menteri Kesehatan tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), yang diturunkan pada pelaksanaan kegiatan MICE di Indonesia.
Tidak hanya itu, ketentuan yang termuat dalam panduan ini juga mengacu pada protokol dan panduan yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia, World Health Organization (WHO), Travel & Tourism Council (WTTC) serta Asosiasi MICE nasional dan internasional seperti ICCA, UFI, AIPC, serta ASPERAPI.
Panduan ini, sebagaimana dijelaskan, telah disosialisasikan di tahun 2020 di 9 destinasi MICE, antara lain: Yogyakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Manado, Mataram, Banten (mewakili Jakarta), Semarang, dan Batam. Sosialisasi dilaksanakan kepada para Stakeholders MICE untuk menyamakan pemahaman mengenai isi Panduan sehingga panduan dapat dijalankan sesuai pelaksanaan kegiatan MICE di destinasi tersebut.
Tahun ini, sosialisasi Panduan CHSE MICE diberikan melalui beberapa rangkaian kegiatan yaitu Pemaparan Panduan CHSE MICE, Pengenalan Platform MICE.id sebagai platform kolaborasi, serta Praktek atau Simulasi Perjalanan Insentif akan dilaksanakan di 5 DSP antara lain: Borobudur, Toba, Mandalika, Likupang, dan Labuan Bajo.
Destinasi Super Prioritas merupakan bagian dari program “10 Bali Baru” yang dicanangkan Pemerintah. Nantinya, destinasi-destinasi tersebut tak hanya dapat menjadi daya tarik wisatawan saja, namun juga menumbuhkan ekosistem ekonomi kreatif yang melibatkan warga setempat.
Kekhasan masing-masing destinasi antara lain:
1. Danau Toba, Sumatera Utara, Danau vulkanik terbesar di dunia.
2. Candi Borobudur, Jawa Tengah, Merupakan objek wisata tunggal Tanah Air yang paling banyak dikunjungi wisatawan.
3. Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Menjadi tuan rumah ajang balap dunia MotoGP 2021.
4. Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Terdapat Pulau Komodo sebagai habitat asli Komodo satu-satunya di dunia.
5. Likupang, Sulawesi Utara, Wisata bahari dengan pantai dan panorama bawah laut yang indah.
Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events), berharap bahwa dengan rampungnya panduan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) pada kegiatan MICE serta melalui kegiatan sosialisasi dan simulasi panduan ini, para stakeholders MICE dapat memiliki pemahaman yang sama akan pentingnya menjalankan protokol yang telah disusun dalam panduan,
"Sehingga wisatawan MICE yang akan melaksanakan kegiatan MICE nya di Indonesia dapat merasa aman dan nyaman dan sektor MICE kembali siap dan mampu bangkit kembali untuk memacu pertumbuhan dan kreativitas yang lebih baik dari sebelumnya, dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi MICE yang memiliki value proposition yang dapat memenangkan persaingan di dunia internasional," pungkasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Kepala Dinas pariwisat, Agustinus Rinus saat dimintai komentarnya oleh Jurnalis POSTNTT.COM mengungkapkan bahwa pemerintah Kabupaten Manggarai Barat tentunya menyambut baik kegiatan yang ada tersebut. Karena itu, mewakili Pemerintah Kabupaten Manggatai Barat, Agustinus menyampaikan terima kasihnya kepada Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
"Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat tentunya menyambut baik kegiatan ini dan berterima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atas terselenggaranya kegiatan ini. Tidak hanya itu, kita juga tentunya berharap agar peserta yang hadir bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik dan dalam pelaksanaan selanjutnya bisa diterapkan secara baik pula," ungkap Agustinus Rinus.
Edison Risal