
POSTNTT.COM | Ende - Hati siapa yang tidak bahagia ketika perayaan kebesaran agama di depan mata. Kerinduan untuk berkumpul bersama keluarga merupakan hal penting yang selalu dinantikan. Tapi hal ini berbeda dengan yang dirasakan oleh seorang haji asal Nusa Tenggra Barat.
Dialah haji Mubin yang merayakan idul fitri tahun 2020 di rumah karantina covid-19 di stadion Marilongga kabupaten Ende.
Haji Mubin dikarantina karena dia bersama kedua orang cucunya merupakan pelaku perjalanan yang berasal dari zona merah covid-19 yakni desa Sangia, Kecamatan Wera kabupaten Bima provinsi Nusa tenggara Barat.
Kedatangan haji Mubin ke Ende bermaksud mengantarkan kedua cucunya di kecamatan Maurole. Orang tua kedua cucunya tersebut diketahui seorang guru yang mengabdi di salah satu sekolah di Maurole.
Kepada media, haji paruh baya itu mengisahkan tujuanya ke kabupaten Ende. Setibanya di kecamatan Maurole, kami bertiga langsung diarahkan ke stadion untuk menjalankan karantina. Tak terasa, masa karantina itu telah berlangsung selama 12 hari.
Diakuinya, selama masa karantina keadaan semua baik adanya. “Alhamdulilah semua baik saja. Kami diberikan kesehatan oleh Allah,” ucapnya saat dijumpai media di stadion Marilonga, Minggu (24/05) pagi.
Haji Mubin turut berbagi kisah bahwa lebaran tahun ini sungguh menyayat hati karena tidak ada perkumpulan bersama keluarga. Namun, dia meyakini jika semua ada hikmahnya.
“Lebaran sebelumnya, semua keluarga berkumpul. Kali ini sanngat berbeda, kami bertiga harus menjalankan lebaran di tempat yang asing ini. Tidak ada keluarga lain. Tetapi saya yakin, semua ada hikmah,” tuturnya.
Haji Mubin bersama kedua cucunya termasuk orang-orang yang patuh dan taat menjalakankan protap kesehatan di masa karantina. Selain itu, haji ini juga tetap menjalankan ibadah puasa.
Dia beharap, agar keluarganya yang di Bima maupun di Mauroele tetap baik adanya dan bebas dari covid-19.
Penulis : Ronal Degu