Para narasumber inspiratif seperti Jovandi (Tapa-Tapa), Ayuni Praise (Sanggar Tate Kind Art), Ghe Karno (Bajo Talk Foundation), dan Ari Putra (Kawan Bike) turut membagikan kisah dan pengalaman mereka dalam membangun karya dan komunitas.
POSTNTT – Ketua Panitia Youth Fest 2025, Ghe Karno, menegaskan bahwa pemuda Manggarai Barat (Mabar) memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan, namun masih dihadapkan pada berbagai tantangan yang membuat mereka ragu melangkah. Hal itu ia sampaikan dalam gelaran Youth Fest 2025 yang berlangsung di Puncak Waringin, Labuan Bajo, Jumat (14/11/2025).
Youth Fest 2025 merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Indonesia Financial Group (IFG) bersama IFG Life, Jasa Raharja, Jamkrindo, Askrindo, dan Jasindo. Mengusung tema “Pemuda Berdampak”, acara ini menjadi ruang belajar dan berbagi bagi para pemuda, pelajar, mahasiswa, hingga pelaku seni di Manggarai Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Ghe Karno, yang juga Founder Bajo Talk Foundation, mengungkap sejumlah tantangan yang selama ini menghambat langkah generasi muda lokal, terutama dalam dunia bisnis dan industri kreatif.
“Masalah utamanya adalah kurangnya keberanian untuk memulai. Banyak anak muda bertanya bagaimana caranya memulai, bagaimana tetap konsisten, dan bagaimana membangun bisnis dari awal,” ujar Ghe.
Ia menilai, masih banyak pemuda yang merasa minder, terutama karena melihat banyak sektor usaha di Labuan Bajo dikelola oleh pendatang. Kondisi ini sering kali membuat pemuda lokal merasa tidak cukup mampu bersaing.
“Banyak pelaku bisnis di Labuan Bajo bukan orang lokal. Ini sering membuat pemuda merasa kecil. Padahal sebenarnya mereka punya potensi yang luar biasa,” tegasnya.
Meski begitu, Ghe melihat peluang besar yang bisa dimanfaatkan pemuda Mabar. Menurutnya, perkembangan pariwisata, meningkatnya ruang kreatif, dan dukungan berbagai pihak membuka kesempatan luas bagi anak muda untuk berkarya.
“Youth Fest ini kami hadirkan sebagai bukti bahwa pemuda lokal bisa tampil, bisa bicara, bisa bangun bisnis, dan bisa berdampak. Kita ingin menunjukkan bahwa pemuda Mabar mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tambahnya.
Acara Youth Fest 2025 tidak hanya menghadirkan sesi talk show, tetapi juga pameran UMKM, pertunjukan seni, musik, tarian, hingga teater. Puluhan peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan komunitas kreatif turut meramaikan kegiatan tersebut.
Perwakilan IFG Life, Nenden Karnia, dalam sambutannya menyebut bahwa IFG Life bersama seluruh anggota holding berkomitmen mendukung anak muda Mabar untuk terus berkembang melalui program TJSL.
“Kami ingin semakin banyak pemuda yang berdampak bagi sosial dan ekonomi Manggarai Barat,” kata Nenden.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Manggarai Barat, Chrispin Mesima, memberikan apresiasi atas konsistensi IFG dan Bajo Talk Foundation yang telah menyelenggarakan Youth Fest selama tiga tahun berturut-turut.
Para narasumber inspiratif seperti Jovandi (Tapa-Tapa), Ayuni Praise (Sanggar Tate Kind Art), Ghe Karno (Bajo Talk Foundation), dan Ari Putra (Kawan Bike) turut membagikan kisah dan pengalaman mereka dalam membangun karya dan komunitas.
Youth Fest 2025 menjadi penegas bahwa dengan keberanian, kreativitas, dan dukungan yang tepat, pemuda Manggarai Barat mampu menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang untuk menjadi pemuda berdampak bagi daerahnya.***