
"Target kedepannya itu dengan hadirnya budidaya tanaman Hidroponik ini bisa membawa dampak yang positif bagi masyarakat Desa Golo Bilas khususnya warga Marombok, karena memang selama ini memang banyak masyarakat yang fokusnya itu di budidaya sayur secara konvensional, dengan kehadiran pelatihan dari BPOLBF ini sedikit memberikan edukasi ke masyarakat soal menanam sayur secara modern dengan mudah tanpa menyita waktu dan berkualitas. Kami juga berharap selalu mendapatkan dukungan dari pemerintah desa," tuturnya.
Kepala Desa Golo Bilas, Paulus Nurung sangat mendukung dan mengapresiasi semangat Kelompok Karang Taruna Tunas Muda Desa Golo Bilas. Menurut Paulus tindakan Rusli dan kawan-kawan mampu menjadi obor bagi masyarakat setempat dan masyarakat luas. Media Hidroponik diyakininya akan menghasilkan sayuran berkualitas yang akan memenuhi kebutuhan sayuran kota wisata super prioritas.
"Pemerintah Desa sangat mendukung sekali. Saya bangga dengan Kelompok Karang Taruna ini, mereka begitu semangat. Mereka siap bekerja dibawah bimbingan dari BPOLBF dan mereka sangat semangat. Harapannya Karang Taruna ini merupakan obor bagi masyarakat sekitar. Pengetahuan dari pelatihan ini bisa ditularkan ke masyarakat lainnya, sehinggah kedepannya lahan tidur masyarakat bisa memproduksi tanaman hidroponik, tentu dengan tujuan agar mampu memenuhi kebutuhan sayur di hotel, restaurant dan kapal wisata yang ada Labuan Bajo ini," jelas Paulus.
Insan Indah Pribadi selaku pemateri pada pendampingan Tanaman Hidroponik Kelompok Karang Taruna Tunas Muda mengapresiasi semangat dan optimisme Kelompok Karang Taruna Tunas Mudi Desa Golo Bilas. Ia berharap BPOLBF terus menyalurkan dukungan bukan hanya persoalan pertanian tetapi juga ekonomi kreatif, sehingga daerah-daerah yang difasilitasi mampu mengembangkan potensi yang ada di daerahnya masing-masing.
"Semangat para peserta di Golo Bilas ini sangat luar biasa. Diawal ada materi yang diberikan yaitu bagaimana cara mereka merangkai pipa sebagai media tanam hidroponik. Kami juga memberikan kebebasan untuk mereka berinovasi bagaimana merangkai pipa, susunan rangkai pipa apakah mau menggunakan susunan piramida atau mendatar. Harapannya, BPOLBF selalu bisa mendukung teman - teman di daerah, tidak hanya persoalan pertanian tapi mugkin juga soal Ekonomi Kreatif sehinggah daerah - daerah yang difasilitasi bisa terus mengembangkan potensi di daerahnya," pintanya.
Sementara itu, Direktur Utama BPOLBF melalui Divisi Pengembangan Bisnis Pariwisata menjelaskan bahwa BPOLBF tidak hanya sekedar menyediakan pelatihan serta pendampingan bagi Karang Taruna Tunas Muda, tetapi sampai kepada upaya meningkatkan kapasitas para peserta kelompok Karang Taruna itu sendiri.
"Kita akan terus memantau sampai nanti panen pertama. Dan kebetulan memang ini tidak hanya pelatihan di tingkat budidaya saja tetapi ada peningkatan kapasitas. Jadi kita berharap mereka tidak hanya sekedar berbudidaya sayur tapi bagaimana mereka mengolah tempat itu agar bisa menarik orang, agar nantinya bisa digunakan sebagai rumah edukasi untuk masyarakat yang memiliki minat pada tanaman hidroponik sehinggah bisa diaplikasikan di rumahnya masing-masing. Memang ada tahapannya untuk menuju tahap itu, jadi kami dari BPOLBF dari divisi kami akan selalu memantau dan membimbing kelompok ini," jelas Wisjnu Handoko, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Pariwisata BPOLBF.
Edison Risal