
(Brosur Atlantis Internasional College. Foto: ist)
POSTNTT.COM | LABUAN BAJO - Perjalanan arus wisata Labuan Bajo dari waktu ke waktu mengundang perhatian masyarakat lokal dan mancanegara. Dikenal dengan pesona alam yang luar biasa sehingga menarik banyak wisatawan berkunjung. Beberapa bulan lalu, akhirnya Presiden RI, Joko Widodo, menetapkan Labuan Bajo sebagai daerah pariwisata super premium. Segala perhatian diberikan untuk keberhasilan pembangunan kota kecil ini.
Penguatan sumber daya Manusia (SDM) turut menjadi fokus pemerintah selain pembangunan infrastruktur. Untuk mencapai peningkatan SDM, pemerintah membutuhkan keterlibatan banyak pihak demi mempercepat peningkatan SDM disektor Pariwisata.
Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Atlantis International College yang berpusat di Denpasar Barat, Bali, menghadirkan Atlantis International College Resort Campus Labuan Bajo, berdiri di Premium Resort Labuan Bajo di Jalan Alo Tanis Labuan Bajo. Menyadari peningkatan SDM Sangat penting, LPK perhotelan dan kapal pesiar, kemudian mengadakan pelatihan dan memberi pendidikan untuk menghasilkan pekerja-pekerja profesional pada dua bidang tersebut.
Selain itu, Atlantis International College juga berkolaborasi dengan PT Timuraya Jaya Lestari (TJL) Bali, sebuah lembaga yang memiliki sertifikasi legalitas jelas dalam penempatan pekerja di luar negeri. Kedua lembaga ini berencana menyiapkan SDM pariwisata berstandar internasional dalam rangka dukungan terhadap Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium.
Mengingat Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium, Direktur Atlantis International College, Kadek Budhi Suardana, mengatakan, pihaknya memang sengaja menghadirkan Atlantis International College Resort Campus Labuan Bajo untuk secara khusus mendidik dan melatih SDM pariwisata di Labuan Bajo.
Pada Minggu (21/2/2021) saat dijumpai wartawan Labuan Bajo, Suardana menjelaskan “Labuan Bajo ini sudah menyandang status destinasi super premium. Karena itu sumber daya manusianya harus berstandar internasional. Kami hadir untuk memberikan kesempatan kepada pemuda di Manggarai Barat khususnya dan NTT umumnya, untuk kami didik dan latih sekaligus memberikan mereka kesempatan dan pengalaman bekerja di luar negeri atau kapal pesiar".
“Kami ingin masyarakat Manggarai Barat menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Jangan justru menjadi penonton di tengah laju pesat industri pariwisata Labuan Bajo,” tuturnya.
Pihaknya turut berharap rencana mereka didukung sepenuhnya oleh Pemprov NTT dan Pemkab Mabar dalam rangka rencana menargetkan tahun ajaran baru 2021/2022 bulan Juni atau Juli, Atlantis International College Resort Campus Labuan Bajo segera beroperasi.
Beliau menjelaskan secara garis besar tentang Atlantis International College. lembaga pelatihan kerja (LPK) perhotelan dan kapal pesiar yang hadir akan mengadakan pendidikan dan pelatihan demi menciptakan tenaga ahli yang profesional siap pakai dalam bekerja di bidang perhotelan dan kapal pesiar. Pihak tersebut juga mengusung motto ‘True Hospitality’, serta sudah memiliki instruktur berpengalaman puluhan tahun di dunia perhotelan dan kapal pesiar.
“Kami juga memiliki agen penyaluran sendiri, yaitu PT Timuraya Jaya Lestari (TJL) Bali. Kami juga memiliki puluhan MoU dengan perhotelan di Singapura, Malaysia, Thailand, Shanghai, untuk kegiatan intership dan job placement bagi hotel di dalam dan luar negeri serta kapal pesiar. Soal biaya, pasti terjangkau dan peserta akan mendapat kursus bahasa Inggris gratis,” tutur Suardana.
Dalam rancangannya Atlantis International College Resort Campus Labuan Bajo, mengusung konsep resort Campus, sehingga kampus ini memberi warna berbeda dengan kampus lainnya.
“Jadi ini akan memberikan ciri khusus dalam hal hospitality dan Labuan Bajo menjadi daerah pertama kami hadir, mengingat ini daerah pariwisata super premium. Sehingga pemuda di daerah ini tidak perlu lagi jauh-jauh ke Bali mengikuti pelatihan. Mereka dilatih di Labuan Bajo, diwawancara di Labuan Bajo, dan jika beruntung langsung di kirim ke negara atau kapal pesiar yang membutuhkan,” ungkapnya lagi.
“Di sana mereka akan bekerja dan mencari pengalaman selama dua sampai tiga tahun, dan setelah itu mereka kembali dengan status sebagai SDM berstandar internasional yang siap memberikan yang terbaik untuk pariwisata Labuan Bajo,” lanjut Suardana kepada wartawan. (Edison Risal)