
"Selama ini kita prihatin dengan kondisi beberapa destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sikka ini yang menurut kami belum dikelola dengan baik. Selama ini kami tidak memiliki ruang untuk menyampaikan itu, entah kapan, melalui apa, itu yang belum ada selama ini. Dengan dukungan dari BPOLBF, akhirnya kami bisa menyelenggarakan kegiatan ini. Kami ucapkan terimakasih untuk kesempatan ini. Harapannya, melalui kegiatan ini, nantinya kami mampu mengambil bagian untuk mewujudkan destinasi wisata yang ada dengan baik dan berkelanjutan. Jadi, kami dilatih untuk menjadi pelatih yang professional dan berwawasan luas," jelasnya.
Arkadius berharap, hasil kegiatan ini sesuai dengan tujuan awal dicetuskannya pelatihan itu, yakni peningkatan pemahaman dan pengetahuan keterampilan terkhusus bagi mereka yang berprofesi sebagai pramuwisata dan tergabung dalam HPI Cabang Sikka yang berjumlah 62 anggota. Ia juga berharap peserta pelatihan akan diberikan sertifikat yang dapat dijadikan peserta sebagai bekal menyalurkan pemahaman yang sama kepada masyarakat.
"Harapannya nanti, hasil pelatihan ini sesuai dengan tujuan kita untuk mendapatkan peningkatan kemampuan dan pengetahuan keterampilan. Materi yang disampaikan juga bisa diterapkan di lapangan. Kami juga bisa mengambil peran di masyarakat melalui kerjasama dengan dinas-dinas terkait. Melalui pelatihan menjadi pelatih ini, maka nantinya kami diharapkan memiliki sertifikasi keahlian, dan materi dari narasumber inipun menjadi bekal untuk materi kami sampaikan ke masyarakat," ungkap Arkadius.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Shana Fatina, mengapresiasi niat baik HPI Cabang Sikka dalam menginisiasi pelatihan Training Of Trainers. Menurut Shana, pihaknya sangat mensupport usulan-usulan dari komunitas terlebih konteksnya dari Asosiasi. Hal ini akan menyamakan target dan sasaran menciptakan pariwisata yang mandiri dan berkelanjutan baik di Labuan Bajo maupun Flores secara umum, melalui pelatihan peningkatan SDM bagi mereka yang menggeluti bidang pariwisata.