top pick

DPD PPNI Mabar Kutuk Keras Aksi Kekerasan Terhadap Tenaga Kesehatan di Lembor

POSTNTT.COM | Labuan Bajo - Menyikapi aksi kekerasan yang menimpa salah satu petugas kesehatan di puskesmas Wae Nakeng-Lembor, Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pun menjelaskan, tindakan kekerasan di tempat kerja adalah perilaku semena-mena yang persisten, ofensif, melecehkan, mengintimidasi, menghina atau tindakan yang tidak adil yang ditujukan kepada individu lain, sehingga menyebabkan penerimanya merasa terancam, dilecehkan, dihina atau rentan.

Hal ini tertuang dalam sebuah pesan singkat yang berisi pernyataan sikap dari DPD PPNI-Mabar yang diterima oleh POSTNTT.COM Via WhatsApp pada Jumat (15/5).

Ditegaskan oleh DPD PPNI-Mabar, Organisasi Profesi, dalam hal ini Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Fasilitas Kesehatan harus bekerja sama dan bisa memastikan lingkungan kerja yang aman dan terbebas dari diskriminasi, kekerasan dan tindakan pelecehan.

Lingkungan kerja yang aman, menurut DPD PPNI-Mabar, sangat mendukung untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memadai, terpenuhnya kebutuhan bio-psiko-sosio dan spiritual pengguna layanan karena pemberi layanan bekerja dalam kondisi psikis, emosi dan fisik yang stabil

Karena itu pula, lanjut DPD PPNI-Mabar, menyikapi terjadinya kekerasan terhadap salah satu Perawat di Puskesmas Wae Nakeng yang dilakukan saat jam kerja, pada tanggal 13 Mei 2020, maka dengan ini DPD PPNI Manggarai Barat menyatakan sikap, Pertama, mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh salah satu oknum masyarakat terhadap salah satu Perawat yang bekerja di Puskesmas Wae Nakeng.

Kedua, mendukung untuk dilakukannya upaya penegakkan hukum terhadap Pelaku tindak kekerasan dan siap mengkawal kasus ini sampai dengan tuntas.

Ketiga, Menghimbau kepada Pemerintah Daerah Manggarai Barat untuk menjamin Rasa Aman kepada seluruh Tenaga Kesehatan yang bekerja di Wilayah Manggarai Barat agar terbebas dari perilaku ofensif, diskriminasi, dan pelecehan dalam menjalankan tugas pelayanannya.

Keempat, menghimbau kepada seluruh Perawat yang bekerja di wilayah Kabupaten Manggarai Barat untuk bekerja secara maksimal dengan mengedepankan nilai nilai profesionalitas, keilmuan dan penerapan prinsip prinsip etika pelayanan.

Untuk diketahui, aksi kekerasan yang menimpa `HJ`, petugas kesehatan yang menjadi korban dengan seorang warga yang berinisial `NK` diketahui berawal ketika `HJ` bersama Kepala Puskesmas sedang bekerja di ruangan lantai dua puskesmas.
Tiba-tiba saja oknum ini (red. `NK`) muncul dengan emosinya dan menuding bahwa `HJ` itu penyebab kepanikan di Wae Nakeng.

"Dia datang dengan emosinya menuding saya sebagai penyebab kepanikan di Wae Nakeng", ungkap `HJ`

Namun demikian, lanjut `HJ`, pada saat itu Kepala puskesmas yang ada bersama saya di ruangan tersebut sempat menanyakan kepada pelaku, ada apa? Akan tetapi pelaku `NK` tidak menjawab dan langsung menyerang serta melayangkan pukulan dengan tangan.

Informasi yang didapat Jurnalis POSTNTT.COM mencatat, akibat tindakan oknum `NK` tersebut, kepala korban `HJ` mengalami memar dan bengkak berat. Tidak hanya itu, korban dikabarkan telah melaporkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum `NK` itu ke Polsek Lembor.

 

Penulis : Edi Risal


Halaman