top pick

Danone, Kemenparekraf dan Pemkab Mabar Gencar Optimalkan Pemulihan Ekonomi Pariwisata Labuan Bajo

Lanjut Shana, WWF-Indonesia mencatat sampah plastik menjadi sebuah ancaman bagi pariwisata dan keanekaragaman hayati dalam kawasan konservasi. Rata-rata timbulan sampah di kota Labuan Bajo mencapai 112,4 m3/hari, atau setara dengan 12,8 ton/hari.

Oleh karenanya, dalam mewujudkan Labuan Bajo sebagai Premium Tourism Destination di Indonesia diperlukan usaha yang keras untuk mewujudkan pengelolaan sampah plastik yang sirkular.

Sampah di Labuan Bajo menjadi salah satu isu serius dalam kepariwisataan. Di sisi lain, lanjut dia, upaya akselerasi vaksinasi untuk membentuk herd immunity warga di sekitar destinasi wisata perlu dioptimalkan agar menciptakan rasa aman baik bagi wisatawan maupun warga itu sendiri.

“Kedua permasalahan tersebut perlu diselesaikan secara bersama-sama melalui inovasi serta kolaborasi untuk menunjang ekosistem pariwisata Labuan Bajo yang berkualitas, berkelanjutan, dan berkeadilan”, tambahnya.

Lebih jauh Shana menjelaskan sampai hari ini Labuan Bajo menjadi brand utama pariwisata yang sekaligus akan membawa persebaran wisatawan ke berbagai destinasi yang ada di pulau Flores dan sekitarnya.


Halaman